Disusul camar pulang setelah seharian penuh mencari penghidupan
Sepoy angin meraba tulang sepasang anak Adam di masa senjanya
Tergopoh, laksana siput mereka tertatih dengan pelannya
Sebelum petang, masa yang akan selalu mereka ingat dalam sanubari
Sebelum petang, tatkala keanggunan jingga menyelimuti mentari
Duduk mereka sambil menyambut kumandang adzan penawar letih
Menerawang jauh, teringat tatkala menanti mantri penyelamat sang putri
Tetesan bening jatuh dari pelupuhnya yang mulai kering
Terbayang buah hati dikala petang
Dulu...
Kini nisan dipekarangan, sendu...
Sebelum petang mantri tak kunjung datang
Asa melayang tatkala Adzan berhenti bersahutan
Sebelum petang menjelang
Rembulan datang, dan jingga berpamitan
Sebelum petang, pelupuh merintih
Terkenang sang putri yang telah pergi...