Jumat, September 06, 2013

Selangkah Lagi, Kawan!

Selangkah lagi kawan....
Hari ini kami sudah melewati 6 hari masa pra kondisi Sarjana Mendidik Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM-3T) di Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Semua itu harus kami lakukan demi mempersiapkan diri baik secara mental, fisik, akademik, sosial, tanggung jawab, disiplin, peduli, tenggang rasa, pengabdian dan semua hal yang membuat kita menjadi semakin siap. Yaitu kesiapan dalam membantu pendidikan di daerah sasaran maupun mendampingi dalam bidang kehidupan masyarakat lainnya.

Pembekalan materi dari orang-orang yang mempunyai kompetensi di bidangnya masing-masing telah membuat kami semakin siap. Siap terhadap tanggung jawab dipundak kami, karena bukan perkara yang mudah dalam mendidik. Karena sedikit saja kita salah dalam memaknai pendidikan maka hanya penyesalan yang akan menghinggapi kita sebagai seorang pendidik.

Materi dihari ke enam selepas shalat Jum'at, kami diajak untuk memahami bagaimana agar kita memiliki fokus dalam usaha memberdayakan masyarakat. Pada hakekatnya untuk memberdayakan masyarakat kita harus tahu dulu apa yang terdapat dalam masyarakat, artinya potensi apa yang berada di lingkungan warga masyarakat baik itu potensi sosial budaya dan alam.

Kemudian kita juga harus mengetahui kebutuhan dari masyarakat tersebut, kita tidak bisa langsung menerapkan apa yang ada dalam perpektif kita, namun kita harus melihat apa yang dibutuhkan lalu kita memfasilitasi, mendorong dan turut serta membantu. Sehingga apabila kita dapat menerapkan hal-hal tersebut kita dapat membantu masyarakat untuk dapat hidup secara mandiri dan mencapai apa yang hendak dituju oleh masyarakat tersebut.

Mari berbuat sesuatu yang nyata bagi pendidikan di Indonesia. University Center-Universitas Pendidikan Indonesia (Jum'at, 6 Sept. 2013).

Sabtu, Juli 27, 2013

Sebelum Petang di Ujung Utara

Temaram menjelang tatkala senja kembali ke peraduan
Disusul camar pulang setelah seharian penuh mencari penghidupan
Sepoy angin meraba tulang sepasang anak Adam di masa senjanya
Tergopoh, laksana siput mereka tertatih dengan pelannya

Sebelum petang, masa yang akan selalu mereka ingat dalam sanubari
Sebelum petang, tatkala keanggunan jingga menyelimuti mentari
Duduk mereka sambil menyambut kumandang adzan penawar letih
Menerawang jauh, teringat tatkala menanti mantri penyelamat sang putri

Tetesan bening jatuh dari pelupuhnya yang mulai kering
Terbayang buah hati dikala petang
Dulu...
Kini nisan dipekarangan, sendu...

Sebelum petang mantri tak kunjung datang
Asa melayang tatkala Adzan berhenti bersahutan
Sebelum petang menjelang
Rembulan datang, dan jingga berpamitan

Sebelum petang, pelupuh merintih
Terkenang sang putri yang telah pergi...