Rabu, Maret 02, 2011

Educational Sociology

Educational Merupakan bidang kajian sosiologi yang perintisnya selalu dikaitkan dengan sosiolog pendidikan Lester Frank Ward (1841-1913) pada tahun 1883, Ward menegaskan bahwa untuk memperbaiki masyarakat diperlukan pendidikan (Ballantine, 1983: 11; Supardan, 2007: 89). Lebih lanjut Ward menegaskan bahwa perbedaan kelas yang terjadi dalam masyarakat bersumber kepada perbedaan pemilikan kesempatan, terutama kesempatan dalam memperoleh pendidikan. Perbedaan pemilikan kesempatan untuk memperoleh pendidikan tersebut mengarah kepada monopoli pemilikan sumber-sumber sosial maupun keadilan. Pemikirannya sedikit banyak dipengaruhi oleh Herbert Spencer dan Auguste Comte, tugas utama sosiologi (ilmu murni) adalah meneliti hukum-hukum dasar struktur sosial dan perubahan sosial, tentu saja ini menimbulkan suatu ketidak puasan pada diri Ward. Ia yakin sosiologi tentu mempunyai sisi praktisnya, sosiologi harus pula menjadi ilmu terapan (Ritzer, George dan Douglas J. Goodman, 2010: 66-67). Dengan berasumsi bahwa pada dasarnya manusia memiliki kapasitas belajar yang sama, dan dia mendesak pemerintah Amerika untuk mendirikan cabang sosiologi - educational sociology.

Lester Frank Ward

Cabang sosiologi ini mengandalkan pada problem solving sebagai metodenya, subdisiplin ini juga banyak berkutat dengan discourse mengenai permasalahan pendidikan dan upaya untuk memperbaiki pendidikan, educational sociology tidak menjadikan pendidikan yang di dalamnya terdapat sebuah institusi, peserta didik, masyarakat dan materi yang diajarkan menjadi sebuah materi atau bahan yang diangkat guna penelitian, para penganut educational sociology terjebak pada pemikiran dan discourse yang tidak pernah selesai tanpa ada hasil yang didapatkan untuk kemajuan suatu pendidikan. Akan tetapi, pada awal perkembangannya di Amerika, educational sociology menjadi trend hingga beberapa universitas membuka program ini.
Perkembangan educational sociology menimbulkan ketidakpuasan dari sosiolog seperti Robert Angell, baik nama subdisiplin maupun metodenya sehingga pada tahun 1928 muncul istilah baru yaitu sociology of education. Ia perpandangan jawaban sosiologis tidak untuk mengatasi permasalahan sosial yang dihadapi dunia pendidikan. Sociology of education cukup bertugas melakukan berbagai riset dan menjadikan institusi pendidikan sebagai sumber data ilmiah. Dengan demikian yang menjadi pusat perhatian dalam sociology of education adalah penelitian dan hasilnya, bukan diskusi tentang penanggulangan masalah pendidikan. Perkembangan subdisiplin ini lebih pesat dan mendapat dukungan besar dari Inggris, Prancis, dan Jerman.
Menurut Brookover, bidang-bidang kajian materi sociology of education mencakup (a) hubungan sistem pendidikan dengan sistem sosial lain; (b) hubungan sekolah dengan komunitas sekitarnya; (c) hubungan antarmanusia dalam sistem pendidikan; (d) pengaruh sekolah terhadap perilaku anak didik (Pavalko, 1976: 14-16; Supardan, 2007: 90).
Walaupun kedua istilah tersebut bertentangan satu dengan yang lainnya, baik dari segi nama subdisiplin, metode, dan fokus kajiannya. Yang patut kita cermati bahwa subdisiplin educational sociology dan sociology of education pernah menjadi salah satu subdisiplin yang mendapat tempat khususnya dalam sosiologi dan pendidikan.

Referensi
Supardan, Dadang. 2007. Pengantar Ilmu Sosial, Sebuah Kajian Pendekatan Struktural. Kata Pengantar: Prof. Dr. H. Said Hamid Hasan, M.A. ed. 1.cet1. Jakarta: Bumi Aksara
Ritzer, George. Douglas J. Goodman. 2010. Teori Sosiologi Modern. Edisi keenam. Jakarta: Kencana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar