Rabu, Maret 02, 2011

Nicollo Machiavelli

Nicollo Machiavelli (1469-1527) pada masanya ia dianggap sebagai sejarawan terbesar pada akhir Renaissance. Machiavelli memberikan perhatian yang sangat besar pada ilmu politik, semuanya dikarenakan ia mengalami sendiri bagaimana suatu politik berjalan di Italia. Walaupun ia dianggap sebagai sejarawan, sebenarnya ia lebih seorang ahli filsafat politik, yang mencoba membuka hukum-hukum politik lewat sebuah karya sejarah.


Reputasi Machiavelli sebagian besar didasarkan pada nasihat amoral, seandainya bukan inmoral, yang diberikannya dalam The Prince yang ditulis pada tahun 1513. Pandangan-pandangannya tidak lepas menempatkan dirinya sebagai seorang “guru kejahatan”. Namun, di belakang daya tarik “buah terlarang” yang lezat, bagaimanapun para ahli telah menemukan kontribusi signifikan lain dalam karya Machiavelli. Dengan menawarkan sebuah analisis empiris yang rasional tentang negara dan politik modern, ide-idenya dipandang sebagai sebuah kunci pembuka ilmu politik kontemporer. Terlebih lagi ia mendukung suatu politik republikanisme sipil dan kebebasan yang terus-menerus membentuk sejumlah arus dalam pemikiran demokratis. Apakah ia menasihati para pangeran atau rakyat, perhatian utama Machiavelli adalah untuk melestarikan lingkup publik dari pengaruh-pengaruh korup kepentingan pribadi.
Ia percaya bahwa rezim-rezim yang masuk memiliki dua tipe, yaitu “kepangeranan” dan “republik”. Dalam The Prince, ia memberikan nasihat tentang bagaimana mendapatkan dan mempertahankan sebuah kepangeranan. Untuk melakukannya, seorang penguasa bijak hendaknya mengikuti jalur yang dikedepankan berdasarkan kebutuhan, kejayaan, dan kebaikan negara. Hanya dengan memadukan machismo, semangat keprajuritan, dan pertimbangan politik, seorang penguasa barulah dapat memenuhi kewajibannya kepada negara dan mencapai keabadian sejarah. Sebaliknya, Machiavelli mengalihkan perhatiannya dalam Discourses, menekankan tentang penciptaan, penjagaan, dan renovasi sebuah pemerintahan republik yang demokrasi. Perhatian utamanya adalah untuk menunjukkan bagaimana pemerintahan-pemerintahan republik dapat mendorong stabilitas dan kebebasan sambil menghindari pengaruh-pengaruh korupsi yang membuat lemah negara. Sebab bagi Machiavelli, kejayaan, baik pangeran maupun republik merupakan ambisi politik definitif yang dikejar dalam batas-batas yang ditentukan oleh akal, kearifan, nasib baik, dan kebutuhan.
History of Florence (1525), ia mampu dalam mengungkap sebab akibat sejarah pada setiap aspek politik dan menyajikan dengan jelas proses dari perkembangan politik. Ia mempunyai definisi yang bagus dalam melihat latar belakang sejarah bagi perkembangan politik. Ia memahami betul hubungan timbal balik antara politik luar negeri dan dalam negeri, antara kegiatan-kegiatan militer dengan perkembangan politik. Ia mencita-citakan kesatuan negara Italia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar